Kompensasi Berlebih Pada Sistem Distribusi Tenaga Listrik

Penggunaan kapasitor seri pada sistem distribusi tenaga listrik umumnya menggunakan kapasitor dengan reaktansi kapasitif yang lebih kecil dari reaktansi induktif saluran distribusi tenaga listrik. Namun, pada kondisi dimana resistansi saluran distribusi tenaga listrik lebih besar dari reaktansi induktifnya lebih baik menggunakan kapasitor seri dengan reaktansi kapasitif lebih besar dari reaktansi induktif saluran distribusi tenaga listrik sehingga jatuh tegangan (voltage drop) pada sistem distribusi tenaga listrik dapat dihitung dengan persamaan berikut.

$$V_{D} = \left (I \times R \times cos\hspace{0.1cm}\theta\right ) - \left (I \times \left (X_{C} - X_{L} \right ) \times sin\hspace{0.1cm}\theta\right )$$

Penggunaan kapasitor seri dengan reaktansi kapasitif lebih besar dari reaktansi induktif saluran distribusi tenaga listrik tersebut disebut sebagai kompensasi berlebih (overcompensation) pada sistem distribusi tenaga listrik. Diagram fasor kompensasi berlebih pada sistem distribusi tenaga listrik dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Diagram Fasor Kompensasi Berlebih Pada Sistem Distribusi Tenaga Listrik (a) Saat Beban Normal (b) Saat Motor Besar Start


Gambar 1 (a) menunjukkan diagram fasor kompensasi berlebih pada sistem distribusi tenaga listrik saat beban normal. Saat penentuan tingkat kompensasi berlebih didasarkan pada beban normal, ada kemungkinan kompensasi berlebih yang dihasilkan pada tegangan sisi terima tidak sesuai dengan yang diinginkan karena arus lagging motor besar saat start dapat menghasilkan kenaikan tegangan yang sangat tinggi seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 1 (b). Kondisi tersebut dapat mengakibatkan kedip (flicker) pada lampu dan memperpendek umur lampu.


Referensi:

Gönen, T. (2014). Electric Power Distribution Engineering. Boca Raton: CRC Press.



Komentar

Postingan Populer

Sumber Bebas Dan Sumber Tidak Bebas

Pendekatan Dioda

Konfigurasi Sistem Distribusi Tegangan Menengah