Postingan

Menampilkan postingan dengan label Distribusi Tenaga Listrik

Tata Letak Gardu Distribusi Beton

Gambar
Peralatan tenaga listrik pada gardu distribusi beton yang terdiri dari PHB (Panel Hubung Bagi) tegangan rendah, kubikel tegangan menengah, dan transformator distribusi berada di dalam ruang tertutup sehingga dibutuhkan tata letak ( layout ) yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Berikut adalah ketentuan tata letak gardu distribusi beton. PHB tegangan rendah diletakkan pada sisi masuk sebelah kanan atau sebelah kiri. Jarak bagian kiri dan bagian kanan kubikel tegangan menengah terhadap dinding minimum 1 m. Jarak bagian belakang kubikel tegangan menengah terhadap dinding minimum 60 cm. Jarak transformator distribusi terhadap dinding minimum 60 cm. Jarak antara PHB tegangan rendah, kubikel tegangan menengah, dan transformator distribusi minimum 1 m. Tersedia ruang bebas kerja minimum 75 cm dari bagian depan PHB tegangan rendah, bagian depan kubikel tegangan menengah, dan transformator distribusi. Tersedia ruang untuk cadangan kubikel tegangan menengah minimum 1 buah. Contoh tata le

Gardu Hubung

Gardu hubung merupakan gardu listrik yang berfungsi sebagai pengendali beban untuk mempertahankan kontinuitas penyaluran jika terjadi gangguan atau pemeliharaan ( maintenance ). Instalasi gardu hubung terdiri dari LBS  ( Load Break Switch ) atau CB  ( Circuit Breaker ) yang terhubung secara paralel. Konstruksi gardu hubung dapat dilengkapi dengan ruang gardu distribusi yang terpisah dan ruang kendali jarak jauh. Ruang untuk kendali jarak jauh dapat berada pada ruang yang sama dengan gardu hubung, tetapi terpisah dengan ruang gardu distribusi. Gardu hubung dapat dibedakan menjadi 3 berdasarkan kebutuhannya sebagai berikut. Gardu hubung untuk 7 buah sel kubikel tegangan menengah. Gardu hubung untuk 7 + 7 buah sel kubikel tegangan menengah. Gardu hubung untuk 7 + 7 + 7 buah sel kubikel tegangan menengah. Kebutuhan gardu hubung tersebut disesuaikan dengan konfigurasi sistem distribusi tegangan menengah yang digunakan. Referensi: PT PLN (Persero). (2010). Buku 4: Standar Konstruksi Gard

Kompensasi Berlebih Pada Sistem Distribusi Tenaga Listrik

Gambar
Penggunaan kapasitor seri pada sistem distribusi tenaga listrik umumnya menggunakan kapasitor dengan reaktansi kapasitif yang lebih kecil dari reaktansi induktif saluran distribusi tenaga listrik. Namun, pada  kondisi dimana resistansi saluran distribusi tenaga listrik lebih besar dari reaktansi induktifnya lebih baik menggunakan kapasitor seri dengan reaktansi kapasitif lebih besar dari reaktansi induktif saluran distribusi tenaga listrik sehingga jatuh tegangan ( voltage drop ) pada sistem distribusi tenaga listrik dapat dihitung dengan persamaan berikut. $$V_{D} = \left (I \times R \times cos\hspace{0.1cm}\theta\right ) - \left (I \times \left (X_{C} - X_{L} \right ) \times sin\hspace{0.1cm}\theta\right )$$ Penggunaan kapasitor seri dengan reaktansi kapasitif lebih besar dari reaktansi induktif saluran distribusi tenaga listrik tersebut disebut sebagai kompensasi berlebih ( overcompensation ) pada sistem distribusi tenaga listrik. Diagram fasor kompensasi berlebih pada sistem distri

Jenis-Jenis Saluran Distribusi Tegangan Menengah

Saluran distribusi tegangan menengah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari transformator tenaga atau pembangkit listrik ke transformator distribusi.  Saluran distribusi tegangan menengah dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu SUTM (Saluran Udara Tegangan Menengah), SKUTM (Saluran Kabel Udara Tegangan Menengah), dan SKTM (Saluran Kabel Tegangan Menengah). SUTM SUTM merupakan saluran distribusi tegangan menengah yang dipasang di udara dengan menggunakan konduktor telanjang atau konduktor berisolasi setengah. SUTM memiliki biaya yang paling murah dibandingkan saluran yang lain.  Penggunaan SUTM harus memperhatikan jarak aman antara konduktor fasa dengan bangunan, tanaman, dan jangkauan manusia. SKUTM SKUTM merupakan saluran distribusi tegangan menengah yang dipasang di udara dengan menggunakan konduktor berisolasi penuh. SKUTM memiliki keamanan dan keandalan ( reliability ) yang lebih baik dibandingkan SUTM.  Penggunaan SKUTM tidak membutuhkan pelindung mekanis pada isolator

Konfigurasi Sistem Distribusi Tegangan Menengah

Gambar
Sistem distribusi tegangan menengah secara umum hanya memiliki 2 konfigurasi dasar, yaitu konfigurasi radial dan konfigurasi loop . Konfigurasi Radial Konfigurasi radial hanya memiliki satu pasokan tenaga listrik sehingga akan terjadi pemadaman ( blackout ) secara menyeluruh jika terjadi gangguan. Konfigurasi Loop Konfigurasi loop memiliki pasokan tenaga listrik cadangan sehingga pemadaman dapat diminimalisir atau dihindari jika terjadi gangguan. Gambar 1 Konfigurasi Dasar Sistem Distribusi Tegangan Menengah Sistem distribusi tegangan menengah juga memiliki 6 konfigurasi yang dibuat berdasarkan konfigurasi dasar tersebut sesuai dengan tujuannya, yaitu konfigurasi tulang ikan, konfigurasi kluster, konfigurasi spindel, konfigurasi fork , konfigurasi spotload , dan konfigurasi grid . Konfigurasi Tulang Ikan Konfigurasi tulang ikan merupakan tipikal konfigurasi SUTM (Saluran Udara Tegangan Menengah) yang beroperasi secara radial. Konfigurasi tulang ikan mengurangi luas wilayah pem

Postingan Populer

Sumber Bebas Dan Sumber Tidak Bebas

Pendekatan Dioda

Konfigurasi Sistem Distribusi Tegangan Menengah