Ruang Elektron

Transformator pengujian  merupakan transformator yang digunakan dalam pengujian tegangan tinggi untuk membangkitkan tegangan tinggi arus bolak-balik dengan frekuensi rendah.  Transformator pengujian memiliki karakteristik sebagai berikut. Perbandingan jumlah kumparan transformator pengujian lebih besar dibandingkan transformator tenaga karena tegangan primer transformator pengujian adalah tegangan rendah dan tegangan sekundernya adalah tegangan tinggi. Kapasitas daya transformator pengujian lebih kecil dibandingkan transformator tenaga karena yang dibutuhkan untuk terjadinya pelepasan ( discharge ) adalah tegangan yang tinggi bukan daya yang besar. Transformator pengujian hanya menggunakan transformator satu fasa, kecuali untuk pengujian khusus karena pengujian tegangan tinggi umumnya dilakukan fasa per fasa. Umumnya ujung kumparan transformator pengujian ditanahkan untuk keamanan. Isolator transformator pengujian hanya diperhitungkan terhadap tegangan pengujian maksimum karena transfo

Dalam pengujian tegangan tinggi, isolator peralatan tenaga listrik akan mengalami pelepasan ( discharge ) jika diberikan tegangan yang dinaikkan terus. Pelepasan dalam pengujian tegangan tinggi dapat  dibedakan menjadi 2, yaitu flashover  dan sparkover . Flashover Flashover  merupakan pelepasan yang terjadi melalui zat gas ( gas ) dengan melibatkan permukaan isolator berupa zat padat ( solid ) atau zat cair ( liquid ).  Contoh flashover  adalah pelepasan pada isolator jenis gantung ( suspension type insulator ). Sparkover Sparkover  merupakan pelepasan yang terjadi melalui zat gas tanpa melibatkan permukaan isolator berupa zat padat atau zat cair.  Contoh sparkover  adalah pelepasan pada sela bola. Referensi: Arismunandar, A. (1990). Teknik Tegangan Tinggi . Jakarta: Pradnya Paramita.

Pengukuran tegangan tinggi arus bolak-balik dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan pembagi kapasitor. Pengukuran tegangan tinggi arus bolak-balik dengan pembagi kapasitor dilakukan dengan menghubungkan kapasitor pada alat ukur berupa voltmeter elektrostatik atau amperemeter agar tegangan tinggi arus bolak-balik  yang ingin diukur tidak diukur secara langsung oleh alat ukur tersebut. Rangkaian pengukuran tegangan tinggi arus bolak-balik  dengan pembagi kapasitor dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 Rangkaian Pengukuran Tegangan Tinggi Arus Bolak-Balik Dengan Pembagi Kapasitor Untuk rangkaian pada Gambar 1 (a) dimana alat ukur yang digunakan berupa amperemeter yang terhubung secara seri dengan kapasitor, tegangan tinggi arus bolak-balik yang ingin diukur dapat dihitung dengan persamaan berikut. $$V = \frac {I} {2 \times \pi \times f \times C}$$ Untuk rangkaian pada Gambar 1 (b) dimana alat ukur yang digunakan berupa voltmeter elektrostatik yang terhubung s

Pengujian tegangan tinggi dapat dibedakan menjadi 2 berdasarkan sifatnya, yaitu pengujian tegangan tinggi tidak bersifat merusak  dan pengujian tegangan tinggi bersifat merusak . Pengujian tegangan tinggi bersifat merusak secara umum terdiri dari 3 tahap, yaitu pengujian ketahanan ( withstand test ), pengujian pelepasan ( discharge test ), dan pengujian kerusakan ( breakdown test ). Gambar 1 Tahapan Pengujian Tegangan Tinggi Bersifat Merusak 1. Pengujian Ketahanan Pengujian ketahanan menerapkan tegangan V W  pada peralatan tenaga listrik yang diuji selama waktu t. Jika saat pengujian ketahanan tidak terjadi pelepasan ( discharge ) pada isolator peralatan tenaga listrik, pengujian ketahanan tersebut dianggap memuaskan . 2. Pengujian Pelepasan Pengujian pelepasan menaikkan tegangan yang diberikan pada peralatan tenaga listrik yang diuji sampai tegangan V F  dimana terjadi pelepasan pada isolator peralatan tenaga listrik tersebut. Pengujian pelepasan dapat dilakukan dalam kondisi keri